Di masa ekonomi yang genting ini, industri perhotelan yang terdiri dari pariwisata dan perjalanan menghadapi pertanyaan mendasar. Teknologi memiliki keuntungan besar yang memungkinkan industri pariwisata untuk menggantikan tenaga kerja manusia yang mahal dengan tenaga kerja teknologi, sehingga tidak hanya mengurangi biaya tenaga kerja tetapi juga menghindari masalah layanan pelanggan. Namun teknologi dapat menghasilkan serangkaian konsekuensi baru yang tidak diinginkan.
Bagaimana cara menarik garis antara teknologi dan layanan pribadi? Tidak ada keraguan bahwa teknologi memainkan peran penting dalam pariwisata dan perjalanan. Sebagian besar dari kita sekarang terbiasa memesan reservasi maskapai penerbangan kita secara online, berurusan dengan pohon telepon dan perangkat penghemat biaya lainnya. Kemajuan teknologi ini memungkinkan perusahaan menghemat tenaga kerja sekaligus memberdayakan pelanggan untuk membuat keputusan sendiri.
Di sisi lain, para pelancong menggunakan lebih banyak teknologi daripada sebelumnya dan seringkali industri pariwisata memanfaatkan keinginan (kebutuhan) ini untuk tetap berhubungan dengan pelanggannya. Sebagian besar dari kita sekarang terbiasa dilecehkan dengan survei online atau panggilan telepon berbasis komputer. Sekarang kita telah memasuki dunia e-marketing, sebuah sistem yang dapat disebut sebagai bentuk lanjutan dari “spam”.
Meskipun banyak hotel menyediakan layanan internet gratis, banyak hotel “lebih baik” telah menambahkan biaya tambahan untuk panggilan lokal, untuk akses internet dan biaya per halaman untuk menerima faks. Biaya tambahan ini dikombinasikan dengan layanan yang kurang dipersonalisasi sering kali berarti bahwa para pelancong memiliki gagasan bahwa teknologi telah menjadi jalan satu arah. Teknologi digunakan untuk memberikan layanan yang kurang personal dan pada saat yang sama menghasilkan pendapatan tambahan di hotel, di pesawat terbang, dan di pusat transportasi.
Terlepas dari penyalahgunaan teknologi, pariwisata dan perjalanan sangat bergantung pada teknologi dan penggunaannya telah membuat hidup jauh lebih mudah. Tidak ada keraguan bahwa ponsel telah menjadi bagian utama dari kehidupan kita. Dan meskipun etiket teknologi mungkin tertinggal di belakang mesin teknologi, ketidaknyamanan seseorang berbicara terlalu keras di telepon seluler lebih dari sekadar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan yang dibawa telepon seluler bagi sebagian besar dari kita.
Di sisi lain, pertumbuhan teknologi telah memungkinkan terorisme di seluruh dunia menyerang industri pariwisata. Ponsel dapat menyelamatkan nyawa atau meledakkan bom; unit pendingin udara berfungsi untuk membuat hidup tertahankan di iklim panas, tetapi juga mencemari atmosfer dan dapat menjadi pembawa penyakit. Fajar era komputer memungkinkan kita untuk mengetahui ramalan cuaca di seluruh dunia, memungkinkan pelancong bisnis untuk tetap berhubungan dengan kantor mereka dan untuk menggantikan masalah negosiasi zona waktu lintas, tetapi dapat digunakan untuk menghancurkan perjalanan udara.
Teknologi kemudian menjadi tas campuran bagi industri pariwisata. Ini menciptakan banyak kemudahan sementara pada saat yang sama telah digunakan sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi layanan pelanggan. Dunia teknologi telah membuat perjalanan udara menjadi aman dan berlimpah, tetapi juga membawa kebutuhan untuk melewati jalur keamanan yang panjang dan kerepotan sehari-hari.
Memang, beberapa bagian industri sudah mulai menggunakan teknologi secara hati-hati. Ketika digunakan secara etis, teknologi dapat sangat membantu dalam meningkatkan komunikasi dan keamanan kita. Jika di sisi lain teknologi digunakan untuk tujuan egois atau destruktif daripada itu bisa menjadi musuh bebuyutan dalam industri perjalanan dan pariwisata. Pertanyaan Hamlet “menjadi atau tidak” tidak pernah tampak lebih tajam dalam hubungannya dengan perjalanan dan pariwisata.
Untuk membantu Anda memutuskan seberapa banyak atau sedikit teknologi yang tepat untuk bisnis pariwisata Anda, Tourism Tidbits menawarkan saran berikut:
Ingatlah bahwa pariwisata adalah tentang orang-orang yang “berinteraksi” dengan orang lain
Tidak peduli seberapa bagus teknologi Anda, teknologi tidak memberikan kehangatan manusia dari pengalaman dibawa pulang. Sadarilah bahwa pariwisata adalah tentang menjual kenangan dan kemudian tanyakan pada diri sendiri pada titik mana Anda bersedia mengorbankan kenangan demi efisiensi.
Pastikan karyawan Anda terlatih dengan baik dalam penggunaan teknologi
Teknologi hanya sebaik orang yang menggunakannya. Seringkali pusat pariwisata mempekerjakan orang yang tidak sesuai dengan tugas, menyalahgunakan teknologi dan menciptakan lebih banyak masalah daripada yang mereka pecahkan. Latih, latih, dan latih lagi orang-orang Anda. Jangan memperbarui terlalu sering sehingga basis pengetahuan karyawan Anda tertinggal dari kemampuan teknologi.
Baca juga : BAGAIMANA TEKNOLOGI MEMPENGARUHI LINGKUNGAN KERJA
Gunakan teknologi dengan bijak
Walaupun komputer terbaik tidak akan pernah bisa menggantikan perhatian dan kasih sayang yang datang dari manusia lain, teknologi, jika digunakan dengan benar, dapat memecahkan banyak masalah dalam pariwisata. Diantaranya adalah:
Masalah waktu: Tidak ada yang mengganggu pelanggan industri pariwisata selain penyalahgunaan waktu. Penggunaan komputer yang tepat untuk memfasilitasi check-in dan check-out di tempat-tempat seperti hotel, memungkinkan orang yang bertugas untuk menangani masalah lain.
Kejelasan dan konsistensi: Dalam dunia multibahasa yang saling terkait, banyak informasi yang dapat diberikan kepada tamu dalam bahasa mereka sendiri tanpa kesalahan linguistik, pengucapan, atau tata bahasa.